makalah tanaman Artocarpus communis
Kata Pengantar
Assalamualaikum wrwb
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan petunjuk, berkah, serta Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah budidaya tanaman Hortikultura.
Maksud di buatnya makalah ini adalah bertujuan untuk menyelesaikan
tugas dan sekaligus memberi ilmu
pengetahuan mengenai budidaya tanaman sukun (Artocarpus communis
)
Walaupun demikian, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis
nantikan demi kesempurnaan laporan ini. Penulis juga berharap semoga makalah
ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam pembelajaran budidaya tanaman
hortikultura.
Akhir kata, sekian dan terima kasih.
Selajmabe,
01 Januari 2018
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
......................................................................................................
Daftar Isi
..............................................................................................................
Bab :I Pendahuluan ............................................................................................
1.1
Latar Belakang
...................................................................................
1.2
Rumusan Masalah
...............................................................................
1.3
Tujuan
..................................................................................................
Bab : II Pembahasan
.........................................................................................
2.1 Nama
Tanaman
..................................................................................
2.2
Klasifikasi Tanaman
..........................................................................
2.3 Morfologi
Tanaman ..........................................................................
2.4
Kandungan Kimia dan Manfaat Tanaman ........................................
2.5 Lamipran
..........................................................................................
Ba : III Penutup
..............................................................................................
3.1
Kesimpulan
.....................................................................................
Daftar Pustaka ...............................................................................................
Bab : I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Tanaman sukun tercatat berasal dari daerah Pasifik, yang
kemudian berkembang di daerah tropis. Pada abad XVIII sukun dikembangkan di daerah
Malaysia, dan selanjutnya berkembang sampai ke Indonesia. Tanaman sukun
sekarang telah tersebar di Kepulauan Indonesia. Di pulau Jawa tanaman sukun
telah cukup lama dikenal. Hal ini terbukti dengan adanya tanaman sukun di Kebun
Raya Bogor yang telah berumur ratusan tahun, yang diduga ditanam oleh ahli
botani Belanda.
Ada sementara masyarakat yag berpantang menanam tanaman
sukun karena dianggap tabu. Di Malaysia ibu hamil tidak boleh makan buah sukun,
dengan alasan yang tidak jelas. Selain itu tanaman sukun kurang dikenal oleh
masyarakat, dan teknologi budidaya sukun belum berkembang. Oleh karena itu
tanaman sukun tidak berkembang dengan pesat.
Buah sukun telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pangan. Ada yang memanfaatkanya sebagai makanan pokok tradisional, antara lain
di Hawai, Tahiti, Fiji, Samoa, dan Kepulauan Sangir Talaut. Selain itu sukun
dimanfaatkan pula sebagai makanan ringan. Cara pemanfaatannya, ada yang hanya
direbus, diiris dan dibakar, dimasak seperti kentang, atau cara tradisional yang
lain. Pada saat sekarang pemanfaatan sukun telah selangkah lebih maju, terutama
di daerah penghasil sukun.
Pemanfaatan sukun sebagai bahan pangan semakin penting,
sejak pemerintah mulai melancarkan program diversifikasi pangan. Sukun
mengandung karbohidrat dan gizi yang baik seperti halnya ubi, uwi, gembili,
gadung, suweg dan lain-lain. Dengan demikian sukun mempunyai prospek yang cerah
sebagai komoditas agroindustri di waktu mendatang.
Tanaman sukun merupakan tanaman hutan yang tingginya
mencapai 20 m. Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar. Semua bagian
tanaman bergetah encer. Daun dan batang Daunnya lebar sekali, bercanggap
menjari, dan berbulu kasar. Batangnya besar, agak lunak, dan bergetah banyak.
Cabangnya banyak, pertumbuhannya cenderung ke atas. Bunga Bunga sukun
berkelamin tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi berumah
satu. Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga
jantan berbentuk tongkat panjang yang disebut ontel. Bunga betina berbentuk
bulat bertangkai pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan
bunga majemuk sinkarpik seperti pada nangka. Kulit buah menonjol rata sehingga
tampak tidak jelas yang merupakan bekas putik dari bunga sinkarpik. Buah
sukun mirip dengan buah keluwih (timbul). Perbedaannya adalah duri buah sukun
tumpul, bahkan hampir tidak tampak pada permukaan buahnya. Selain itu, buah
sukun tidak berbiji (partenokarpi). Akar Tanaman sukun mempunyai akar tunggang
yang dalam dan akar samping dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang
sering digunakan untuk bibit.
1.2
Tujuan
Dari
di buat nya makalah ini adalah sebagai salah satu tugas yang di berikan oleh
dosen mata kuliah holtikultura serta memberikan ilmu pengetahuan tentang
pembu didayaan tanaman SUKUN kepada
pembaca mengenai bagaiman cara membudidaya tanaman SUKUN dengan baik dan benar.
1.3
Manfaat
Dengan
adanya makalah ini di harapkan kepada pembaca dapat mengambil informasi
tentang pembudidayaan tanaman sukun serta bermamfaat bagi masyarakat luar atau
yang membutuhkan.
Bab : II
PEMBAHASAN
1. Nama
tanaman
Nama daerah: Sukun (Jawa) (Artocarpuscommunis)
2.Klasifikasi
tanaman
Kingdo: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpuscommunis (Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991)
Kingdo: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Class: Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpuscommunis (Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991)
3.Morfologi
tanaman
Artocarpuscommunis (sukun) adalah tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae yang banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Ketinggian tanaman ini bias mencapai 20 meter (Mustafa, A.M., 1998). Di pulau Jawa tanaman ini dijadikan tanaman budidaya oleh masyarakat. Buahnya terbentuk dari keseluruhan kelopak bunganya, berbentuk bulat atau sedikit bujur dan digunakan sebagai bahan makanan alternatif (Heyne K, 1987). Sukun bukan buah bermusim meskipun bias anya berbunga dan berbuah dua kali setahun. Kulit buahnya berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen petak berbentuk poligonal. Segmen poligonal ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun (Mustafa, A.M.,1998)
Artocarpuscommunis (sukun) adalah tumbuhan dari genus Artocarpus dalam famili Moraceae yang banyak terdapat di kawasan tropika seperti Malaysia dan Indonesia. Ketinggian tanaman ini bias mencapai 20 meter (Mustafa, A.M., 1998). Di pulau Jawa tanaman ini dijadikan tanaman budidaya oleh masyarakat. Buahnya terbentuk dari keseluruhan kelopak bunganya, berbentuk bulat atau sedikit bujur dan digunakan sebagai bahan makanan alternatif (Heyne K, 1987). Sukun bukan buah bermusim meskipun bias anya berbunga dan berbuah dua kali setahun. Kulit buahnya berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen petak berbentuk poligonal. Segmen poligonal ini dapat menentukan tahap kematangan buah sukun (Mustafa, A.M.,1998)
4.Kandungan
kimia dan manfaat tanaman
Buah sukun mengandung niasin, vitamin C, riboflavin, karbohidrat, kalium, thiamin, natrium, kalsium, dan besi (Mustafa, A.M.,1998). Pada kulit kayunya ditemukan senyawa turunan flavanoid yang terprenilasi, yaitu artonol B dan sikloartobilosanton. Kedua senyawa terebut telah diisolasi dan diuji bioaktivitas antimitotiknya pada cdc2 kinase dan cdc25 kinase (Makmur, L., etal., 1999). Kayu yang dihasilkan dari tanaman sukun bersih dan berwarna kuning, baik untuk digergaji menjadi papan kotak, dapat digunakan sebagai bahan bangunan meskipun tidak begitu baik. Kulit kayunya digunakan sebagai salah satu bagian minuman di Ambon kepada wanita setelah melahirkan (Heyne K, 1987).
Flavanoid adalah senyawa polifenol yang secara umum mempunyai struktur phenylbenzopyrone (C6-C3-C6). Flavanoid dan derivatnya terbukti memiliki aktivitas biologi yang cukup tinggi sebagai cancer prevention. Berbagai data dari studi laboratorium, investigasi epidemiologi, dan uji klinik pada manusia telah menunjukkan bahwa Flavanoid memberikan efek signifikan sebagai cancer chemoprevention dan pada chemotheraphy (Ren, W., etal., 2003)
Buah sukun mengandung niasin, vitamin C, riboflavin, karbohidrat, kalium, thiamin, natrium, kalsium, dan besi (Mustafa, A.M.,1998). Pada kulit kayunya ditemukan senyawa turunan flavanoid yang terprenilasi, yaitu artonol B dan sikloartobilosanton. Kedua senyawa terebut telah diisolasi dan diuji bioaktivitas antimitotiknya pada cdc2 kinase dan cdc25 kinase (Makmur, L., etal., 1999). Kayu yang dihasilkan dari tanaman sukun bersih dan berwarna kuning, baik untuk digergaji menjadi papan kotak, dapat digunakan sebagai bahan bangunan meskipun tidak begitu baik. Kulit kayunya digunakan sebagai salah satu bagian minuman di Ambon kepada wanita setelah melahirkan (Heyne K, 1987).
Flavanoid adalah senyawa polifenol yang secara umum mempunyai struktur phenylbenzopyrone (C6-C3-C6). Flavanoid dan derivatnya terbukti memiliki aktivitas biologi yang cukup tinggi sebagai cancer prevention. Berbagai data dari studi laboratorium, investigasi epidemiologi, dan uji klinik pada manusia telah menunjukkan bahwa Flavanoid memberikan efek signifikan sebagai cancer chemoprevention dan pada chemotheraphy (Ren, W., etal., 2003)
Bab : III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah saya mempelajari tentang budidaya
tanaman sukun
Tanaman sukun merupakan tanaman hutan yang tingginya
mencapai 20 m. Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar. Semua bagian
tanaman bergetah encer. Daun dan batang Daunnya lebar sekali, bercanggap
menjari, dan berbulu kasar. Ide pokok pada makalah saya ialah BUDIDAYA TANAMAN
SUKUN kemudian topik nya ialah SUKUN kesimpulan nya yang dapat saya ambil
adalah :
1. Sukun merupakan jenis tanaman sumber
karbohidrat yang cukup tinggi,
2. sukun mempunyai kandungan gizi yang cukup
tinggi, terutama kandungan karbohidrat yang mencapai 28,2 gr, energi 108
kalori, protein 1,3 gr dan lemak 0,3 gr dalam setiap 100 gr bahan sukun.
3. Dapat digunakan sebagai obat – obatan,
seperti, sakit kuning, sakit gigi, sariawan, dapat meringankan asma, infeksi
kulit, getahnya dapat mengobati penyakit kulit, mengobati diare, dll.
4. Tanaman sukun dapat di jadikan berbagai macam
aneka ragam makanan seperti, keripik sukun, donat sukun, kolak sukun, puding
sukun, dsb. Sekian terima kasih.
Komentar
Posting Komentar