MAKALAH TENTANG MUSIM
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut
pembagian letak astronomis Indonesia letak Negara Indonesia berada pada 6⁰ Lintang utara – 11⁰ Lintang selatan serta 95⁰ bujur timur – 141⁰ bujur timur. Jika anda melihat dari
luar angkasa, maka letak Indonesia berada pada sisi timur yang menghadap
matahari. Dengan posisi dunia (bumi) yang mirip orang ruku’ dalam sholat,
posisi ini membuat wilayah Indonesia mendapat penyinaran selalu tiap tahun. Dan
karena letak inilah yang menyebabkan Indonesia termasuk negara dengan iklim
tropis.
Sedangkan
menurut letak geografis, pembagian iklim di Indonesia cukup strategis. Posisinya di
apit oleh dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu
juga di lewati oleh dua pegunungan muda, seperti Pegunungan Mediterania dan
Pegunungan Sirkum Pasifik. Inilah yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu
negara yang memiliki aktivitas gunung berapi dalam status aktif cukup banyak.
Inilah alasan mengapa Indonesia pula menjadi negara yang rawan terjadi gempa
vulkanik. Tapi sisi positifnya adalah keadaan tanah menjadi subur dan gembur.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian musim.
Musim
adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang
luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim
panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di
daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan
musim kemarau.
Keterangan:
Solstice = titik
balik matahari
Equinox = waktu
matahari lewat khatulistiwa
Pada
21-22 Juni, posisi belahan utara bumi berhadapan langsung dengan matahari,
sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi selatan.
Hal ini menyebabkan dari 22 Juni hingga 22 September belahan bumi utara
mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
Pada
22-23 September, daerah di ekuator berhadapan langsung dengan matahari,
sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 23
September hingga 21 Desember belahan bumi utara mengalami musim gugur,
sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.
Pada
21-22 Desember, posisi di belahan bumi selatan berhadapan langsung dengan
matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan
bumi utara. Hal ini menyebabkan dari 22 Desember hingga 21 Maret belahan bumi
selatan mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim
dingin.
Pada
21-22 Maret, daerah di ekuator kembali berhadapan langsung dengan matahari,
sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 22
Maret hingga 21 Juni belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan
bumi selatan mengalami musim gugur.
Pergantian
musim di bumi, secara singkat dapat digambarkan dalam tabel berikut ini.
Musim Semi
Musim
semi bisa dibilang jadi musim yang paling nyaman sepanjang tahun. Pasalnya,
cuaca di musim ini cenderung ramah. Oleh karena itu, banyak binatang dan
tumbuhan yang bereproduksi di musim ini. Musim ini termasuk musim yang terjadi
di daerah-daerah nontropis. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar
tanggal 21 Maret hingga 21 Juni, sedangkan di belahan selatan bumi, musim semi
dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember.
Ciri-ciri Musim Semi
- Tumbuh-tumbuhan
mekar kembali
- Disebut juga musim
bunga
- Siang hari lebih
panjang daripada malam hari
- Hawa musim semi
agak terasa panas
Musim Panas
Musim
panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah
negara, musim panas bisa terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Di belahan utara
bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September, sementara
di belahan selatan bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga
21 Maret. Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan sekolah. Di musim
ini, kegiatan paling seru adalah berenang.
Ciri-ciri Musim Panas
:
- Pepohonan kering
- Pencemaran udara
- Air menjadi keruh,
dan
- Susah mendapatkan
air
Musim Gugur
Musim
gugur merupakan peralihan antara musim panas ke musim dingin. Sama seperti
musim semi dan musim panas, musim ini hanya terjadi di negara-negara subtropis.
Musim gugur dimulai pada tanggal 1 September dan berakhir 30 November untuk
belahan utara bumi, sedangkan untuk belahan selatan dimulai tanggal 1 Maret dan
berakhir 31 Mei. Di musim ini, banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya.
Beberapa macam binatang seperti tupai bahkan mulai mencari cadangan makanan
untuk musim dingin.
Ciri-ciri Musim Gugur
:
- Daun-daun
berguguran
- Bisa disebut musim
panen
- Siang hari lebih
pendek daripada malam hari
Musim Dingin
Musim
dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan salah satu
dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang. Di belahan
utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret,
sementara di belahan selatan bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni
hingga 23 September. Satu hal yang bikin musim dingin ini menarik, salju.
Ciri-ciri Musim
Dingin :
- Udara terasa sangat
dingin (80% dingin dan 20 % panas)
- Disebut juga musim
salju
- Sering terjadinya
Aurora di langit-langit.
- Hewan-hewan
beraktivitas di sarang
Musim yang ada di
Indonesia
Musim Kemarau.
Musim
kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh
sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di
bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian
berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia
bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.
Musim
kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwimusim. Musim
Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang
panjang.
Gejala
ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan
kekeringan berkepanjangan. Musim kemarau
terjadi dari bulan April hingga September.
Musim Hujan.
Musim
hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap.
Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi,
musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian
berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan
berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi namun curah hujan telah tinggi
kondisinya dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Di
daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan
sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari tahunan. Pergerakan Matahari
mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya
perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan
terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu
Matahari. Musim Hujan terjadi dari bulan oktober hingga maret.
Penyebab Terjadinya Perubahan Musim
Perubahan
musim diakibatkan oleh sumbu bumi yang miring ke bidang orbitnya, melainkan
menyimpang ke sudut sekitar 23,5 derajat. Dengan demikian, pada waktu tertentu
selama musim panas atau musim dingin, salah satu bagian dari planet ini lebih
langsung terkena sinar matahari. Alternatif paparan ini adalah Bumi berputar di
orbitnya. Oleh karena itu, pada waktu tertentu, terlepas dari musim, belahan
utara dan selatan mengalami musim yang berlawanan.
Pengaruh kemiringan sumbu terlihat
dari perubahan panjang hari, dan ketinggian Matahari di siang hari (puncak dari
Matahari), selama setahun.
Perbedaan cuaca musiman antara belahan
bumi disebabkan oleh orbit elips bumi. Bumi mencapai perihelion (titik dalam
orbitnya paling dekat dengan Matahari) pada Januari, dan mencapai aphelion
(titik terjauh dari Matahari) pada bulan Juli. Meskipun efek ini pada musim
bumi adalah kecil, tetapi terasa dingin belahan bumi utara dan musim panas. Di
belahan bumi selatan, efek mengalami sebaliknya.
Fluktuasi cuaca musiman (perubahan)
juga tergantung pada faktor-faktor seperti kedekatan dengan lautan atau badan
besar lainnya air, arus pada mereka lautan, El Nino / ENSO dan siklus samudera
lain, dan angin.
Di
daerah beriklim sedang dan kutub, musim ditandai oleh perubahan jumlah sinar
matahari, yang sering menyebabkan siklus dormansi pada tumbuhan dan hibernasi
pada hewan. Efek ini bervariasi sesuai dengan lintang dan dengan kedekatan
dengan badan air. Misalnya, Kutub Selatan di tengah benua Antartika dan karena
jarak yang cukup jauh dari pengaruh moderating dari lautan selatan. Kutub Utara
adalah di Samudra Arktik, dan dengan demikian ekstrem suhu buffer oleh air.
Hasilnya adalah bahwa Kutub Selatan secara konsisten lebih dingin selama musim
dingin selatan dari Kutub Utara selama musim dingin utara.
Siklus musim
di zona kutub dan beriklim satu belahan bumi yang berlawanan dengan yang lain.
Ketika itu musim panas di belahan bumi utara, itu adalah musim dingin di
belahan bumi selatan, dan sebaliknya.
Di daerah
tropis, tidak ada perubahan dalam jumlah sinar matahari. Namun, banyak daerah
(seperti laut India utara) tunduk pada hujan monsun dan siklus angin. Sebuah
studi dari catatan suhu selama 300 tahun terakhir [menunjukkan bahwa musim
iklim, dan dengan demikian tahun musiman, diatur oleh tahun tdk normal daripada
tahun tropis.
Dalam istilah
meteorologi, titik balik matahari musim panas dan musim dingin solstice (atau
insolation maksimum dan minimum, masing-masing) tidak jatuh dalam Pertengahan
musim panas dan musim dingin. Ketinggian ini musim terjadi sampai tujuh minggu
kemudian karena lag musiman. Musim, meskipun, tidak selalu didefinisikan dalam
istilah meteorologi.
Dibandingkan
dengan kemiringan aksial, faktor lain berkontribusi kecil terhadap perubahan
suhu musiman. Musim bukanlah hasil dari variasi dalam jarak Bumi ke matahari
karena orbit elips, eksentrisitas orbit dapat mempengaruhi suhu, tapi di Bumi,
efek ini kecil dan lebih dari menetral oleh faktor lain;. Penelitian
menunjukkan bahwa Bumi secara keseluruhan sebenarnya sedikit lebih hangat
ketika jauh dari matahari. Hal ini karena belahan bumi utara memiliki lahan
lebih dari selatan, dan menghangatkan tanah lebih mudah daripada laut . Mars
namun mengalami variasi temperatur yang luas dan badai debu kekerasan setiap tahun
di perihelion.
Perubahan Musim dan Dampaknya bagi Kehidupan di Bumi
Pergantian atau perubahan musim
merupakan salah
satu akibat gerakan revolusi bumi. Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama
365,25 hari. Pada saat bumi berevolusi, posisi bumi berada pada kemiringan
23,5o ke arah Timur Laut dari sumbu Utara-Selatan bumi. Pada saat kutub utara
condong ke matahari, bagian utara bumi menjadi lebih dekat ke matahari. Hal
tersebut menyebabkan musim panas di bagian utara bumi, sedangkan bagian selatan
bumi berada paling jauh dari matahari yang menyebabkan terjadinya musim dingin.
Di antara keduanya terdapat musim semi
dan musim gugur. Untuk membedakan bagian utara dan selatan bumi, ditetapkan
sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini disebut garis lintang,
bagian utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan bumi disebut lintang
selatan. Titik nol atau nol derajat (0o) berada pada garis khatulistiwa.
Semakin ke utara, derajat posisinya semakin besar dan maksimum berada pada
titik 90o.
Garis
lintang menandakan zona iklim
di bumi. Diantara garis khatulistiwa, terdapat daerah yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS) yang merupakan
daerah tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di sini hanya ada
dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah antara
23,27oLU-66,33oLU dan 23,27oLS-66,33oLS disebut daerah subtropis. Terdapat 4
musim di daerah subtropis; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim
semi. Sedangkan daerah dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS)
pergantian siang dan malamnya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Periode perubahan
musim dibagi menjadi empat bagian.
·
Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara mulai
bergerak mendekati matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami
musim semi dan siang hari yang lebih lama. Belahan
Bumi selatan mengalami musim gugur dan siang hari yang lebih pendek daripada
malam hari.
·
Tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi bagian utara condong
ke arah matahari, sedangkan belahan bumi bagian selatan berada pada titik
terjauh dari matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi bagian utara
mengalami musim panas dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin.
·
Pada tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi bagian
selatan mulai mendekati matahari dan belahan bumi bagian utara bergerak
menjauhi matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur dan siang
hari lebih pendek daripada malam hari. Belahan bumi bagian selatan mengalami
musim semi dan siang hari lebih lama.
·
21 Desember sampai 21 Maret belahan bumi bagian utara berada pada posisi
terjauh dari matahari dan belahan bumi bagian selatan berada pada titik
terdekat dengan matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin,
sedangkan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Bagian bumi yang
terletak antara 23,5oLU dan 23,5oLS atau berada pada daerah tropis, tidak
mengalami pergantian musim, karena daerah tropis seperti Indonesia
mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun.
|
Fase perubahan musim akibat revolusi bumi
|
Perubahan
musim ini memberikan dampak bagi kehidupan di bumi. Perbedaan iklim untuk
daerah tropis, subtropis dan daerah kutub juga memberikan dampak bagi kehidupan
hewan dan tumbuhannya. Dampak perubahan musim yang berbeda memberikan ciri yang
berbeda pada tanaman dan hewan yang hidup di daerah tersebut.
1. Daerah Tropis
Memiliki
ciri-ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu
antara Januari hingga Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat
membentuk suatu hutan tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut.
§ Pohon-pohon besar dan tinggi.
§ Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk
naungan yang luas.
§ Di dalam naungan pohon-pohon terdapat
tumbuhan yang menempel.
§ Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah
mendapat sinar matahari, menyebabkan tanaman merambat ke atas.
§
Di lapisan terbawah hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik daerah tropis adalah suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi akibatnya tanah menjadi tandus.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik daerah tropis adalah suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi akibatnya tanah menjadi tandus.
2. Daerah Subtropis
Daerah subtropis merupakan daerah beriklim sedang.
Terdapat 4 musim yaitu: musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
Curah hujan sedikit menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya
banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat
mati dan membusuk ketika musim gugur. Hutannya merupakan hutan luruh. Gugurnya
daun merupakan fase awal datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah
musim dingin selesai. Pada musim dingin akan terbentuk salju, jumlah tumbuhan
jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di
bawahnya.
3. Daerah Kutub
Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam
sehari di daerah ini. Pada musim dingin, matahari bersinar kurang dari 12 jam
sehari. Tanaman yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang
pohonnya terdiri dari satu spesies (hutan homogen). Pohon khasnya adalah
konifer, dan hewan yang hidup di sekitar hutan taiga seperti mus, beruang hitam
dan marten. Di belahan utara (kutub utara) terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit radiasi matahari,
perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Binatang
khas daerah ini adalah rendeer , beruang putih, dan musk axen .
Dalam topik ini kalian akan belajar tentang perubahan
musim dan dampaknya bagi kehidupan. Tahukah kamu apa penyebab terjadinya perubahan
musim? Bagaimana dampaknya bagi kehidupan di bumi?
Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi
bumi. Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat bumi
berevolusi, posisi bumi berada pada kemiringan 23,5o ke arah Timur Laut dari
sumbu Utara-Selatan bumi. Pada saat kutub utara condong ke matahari, bagian
utara bumi menjadi lebih dekat ke matahari. Hal tersebut menyebabkan musim
panas di bagian utara bumi, sedangkan bagian selatan bumi berada paling jauh
dari matahari yang menyebabkan terjadinya musim dingin. Di antara keduanya
terdapat musim semi dan musim gugur. Untuk membedakan bagian utara dan selatan
bumi, ditetapkan sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini
disebut garis lintang, bagian utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan
bumi disebut lintang selatan. Titik nol atau nol derajat (0o) berada pada garis
khatulistiwa. Semakin ke utara, derajat posisinya semakin besar dan maksimum
berada pada titik 90o.
Garis lintang menandakan zona iklim di bumi. Diantara
garis khatulistiwa, terdapat daerah yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS) yang merupakan daerah
tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di sini hanya ada dua
musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah antara
23,27oLU-66,33oLU dan 23,27oLS-66,33oLS disebut daerah subtropis. Terdapat 4
musim di daerah subtropis; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim
semi. Sedangkan daerah dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS)
pergantian siang dan malamnya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Periode
perubahan musim dibagi menjadi empat bagian.
·
Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara mulai
bergerak mendekati matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami
musim semi dan siang hari yang lebih lama. Belahan Bumi selatan mengalami musim
gugur dan siang hari yang lebih pendek daripada malam hari.
·
Tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi bagian utara condong
ke arah matahari, sedangkan belahan bumi bagian selatan berada pada titik
terjauh dari matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi bagian utara
mengalami musim panas dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin.
·
Pada tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi bagian
selatan mulai mendekati matahari dan belahan bumi bagian utara bergerak
menjauhi matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur dan siang
hari lebih pendek daripada malam hari. Belahan bumi bagian selatan mengalami
musim semi dan siang hari lebih lama.
·
21 Desember sampai 21 Maret belahan bumi bagian utara berada pada posisi
terjauh dari matahari dan belahan bumi bagian selatan berada pada titik
terdekat dengan matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin,
sedangkan belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Bagian bumi yang
terletak antara 23,5oLU dan 23,5oLS atau berada pada daerah tropis, tidak
mengalami pergantian musim, karena daerah tropis seperti Indonesia mendapatkan
cahaya matahari sepanjang tahun.
|
Fase perubahan musim akibat revolusi bumi
|
Perubahan
musim ini memberikan dampak bagi kehidupan di bumi. Perbedaan iklim untuk
daerah tropis, subtropis dan daerah kutub juga memberikan dampak bagi kehidupan
hewan dan tumbuhannya. Dampak perubahan musim yang berbeda memberikan ciri yang
berbeda pada tanaman dan hewan yang hidup di daerah tersebut.
1. Daerah Tropis
Memiliki
ciri-ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu
antara Januari hingga Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi.
Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu hutan tropis dengan
ciri-ciri sebagai berikut.
-
Pohon-pohon besar dan tinggi.
-
Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan yang luas.
-
Di dalam naungan pohon-pohon terdapat tumbuhan yang menempel.
-
Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah mendapat sinar matahari, menyebabkan
tanaman merambat ke atas.
-
Di lapisan terbawah hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik daerah tropis adalah suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi akibatnya tanah menjadi tandus.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan ciri lingkungan abiotik daerah tropis adalah suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi akibatnya tanah menjadi tandus.
2. Daerah Subtropis
Daerah
subtropis merupakan daerah beriklim sedang. Terdapat 4 musim yaitu: musim
panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi. Curah hujan sedikit
menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus,
karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Hutannya
merupakan hutan luruh. Gugurnya daun merupakan fase awal datangnya musim dingin
dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin akan terbentuk
salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat
dan tidak ada perdu di bawahnya.
3. Daerah Kutub
Pada
musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari di daerah ini. Pada
musim dingin, matahari bersinar kurang dari 12 jam sehari. Tanaman yang khas di
daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu
spesies (hutan homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup di
sekitar hutan taiga seperti mus, beruang hitam dan marten. Di belahan utara
(kutub utara) terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit radiasi matahari,
perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah besar. Binatang
khas daerah ini adalah rendeer , beruang putih, dan musk axen .
BAB III
PENUTUP
Musim
adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang
luas. Perubahan musim diakibatkan oleh sumbu bumi
yang miring ke bidang orbitnya, melainkan menyimpang ke sudut sekitar 23,5
derajat. Dengan demikian, pada waktu tertentu selama musim panas atau musim
dingin, salah satu bagian dari planet ini lebih langsung terkena sinar
matahari.
Hai kak yuk di cek , disini juga ada lo kak https://www.evernote.com/shard/s657/sh/fad39383-fe0d-4b1d-ad7b-7048daa9f501/119bcb0e8b90e676f84a3406615efa9d.
BalasHapus