makalah sambucus javanica
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sambucus Javanica
(Sangitan)”
Makalah ini telah disusun dengan
sebaik mungkin sesuai dengan yang dapat kami lakukan. Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa, pembahasan, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Selajambe, 25 Januari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………1
Daftar Isi ………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
………………………………………………….….…3
B. Rumusan Masalah
……………………………………………….……3
C. Maksud dan Tujuan
………………………………………………...…3
BAB II PEMBAHASAN
A. Asal Usul Sangitan
……………………………………………………4
B. Karakteristik Tanaman Sangitan
……………………………….…..…4
C. Ciri-Ciri Tanaman Sangitan
…………………………………….……4
D. Kandungan Kimia
………………………………………………….…5
E. Pemanfaatan Bagian Tanaman
Sangitan ……………………………...5
F. Efek Samping
…………………………………………………………6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
…………………………………………………………..7
B. Saran
…………………………………………………………………..7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sangitan (Latin: Sambucus Javanica Reinv /
Sambuci Javanicae) adalah jenis tanaman herbal dalam keluarga Adoxaceae asli
Asia dan merupakan tanaman subtropis dan tropis. Sinonim nama
ilmiahnya: Sambucus Chinensis Lindl., Simbucus Ebuloides
Desc., Simbucus Thunbergiana BI., Phyteuma Bipinnata
Lour., dan P. Cochinchinensis Lour. Nama Sangitan atau
Kelak Nasi diambil dari bahasa Melayu.
Di
Pulau Sumatera sendiri ia dikenal dalam beberapa sebutan, di Aceh ia
disebut Abur, di Bengkulu ia
dinamai Babalat. Sedangkan diPulau
Jawa, di daerah Sunda disebut Kerak Nasi,
di Jawa
Tengah, orang menyebutnya sebagai tanaman Brobos
Kebo. Di Maluku,
Sanitan disebut Halemaniri, yaitu di daerah Tidore.
Sangitan adalah tumbuhan perdu, berumur
panjang (perenial) tinggi 1-4 m, dan bercabang banyak. Sangitan merupakan
tanaman asli Indonesia, tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggi 1000 meter
di atas permukaan laut, menyukai tumbuh di tempat yang tidakterlalu kering atau
terlalu lembab.
B.
Rumusan
Masalah
Ø
Apa itu tanaman sambucus
javanica (sangitan)?
Ø Apa
saja ciri-ciridari tanaman sangitan?
Ø
Bagaimana asal usul tanaman
sangitan?
Ø
Apa saja yand dapat
dimanfaatkan dari tanaman sangitan?
Ø
Bagaimana cara pemanfaatan
sangitan?
C.
Maksud
dan Tujuan
·
Menambah ilmu pengetahuan
tentang salah satu tanaman
·
Dapat mengetahui dan
memahami apa yang dimaksud dengan tanaman sambucus javanica(sangitan)
·
Mengetahui ciri-ciri dan
karakteristik dari tanaman sangitan
·
Mengetahui asal usul
tanaman sangitan
·
Mengetahui bagian apa saja
yang dapat dimanfaatkan dan mengetahui serta mengerti bagaimana cara
pemanfaatan sangitan untuk sebuah penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Asal usul Sangitan
Sangitan merupakan tanaman
asli Indonesia. Sangitan
juga banyak dijumpai di Bhutan, Burma, Kamboja, Tiongkok (kecuali
di utara),India, Jepang, Laos, Malaysia (di
Sabah), Filipina, Thailand Selatan,
dan Vietnam. Keberadaan
Sangitan kurang diperhatikan orang bahkan terkadang dianggap sebagai gulma,
padahal di Tiongkok, Sangitan sangat terkenal dan dimanfaatkan sebagai ramuan
untuk menyembuhkan penyakit hepatitis.
Tanaman
pergola yang satu ini sebenarnya merupakan tanaman asli
Kalimantan dan Malaysia. Di Malaysia sendiri ia lebih di kenal sebagai Kesydang
yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman aromatic.
Daunnya yang mirpi daun
cabai dengan lebar yang lebih besar membuatnya berkesan rimbun sebagai tanaman
pergola. Sebagai tanaman pergola ia lumayan diunggulkan karena tahan hama.
Daunnya yang bergetah membuat hama seperti belalang dan ulat bulu tidak
menyukai hinggap di tanaman ini.
Keistimewaan yang dimiliki
tanaman ini memiliki bunga kecil-kecil yang berwarna putih yang bermekaran
secara bertahap. Saat bunga-bunga mungil ini mekar akan mengeluarkan wangi
seperti pandan. Wangi ukan akan semakin
kuat saat bunga terken terik matahari sehingga wangi akan lebih tercium di
siang hari. Ciri khas bunga mungil ini akhirnya membuat ia dikenal dengan nama
Kerak Nasi.
B. Karakteristi
Tanaman Sangitan
Tanaman sangitan merupakan
salah satu jenis tanaman dari keluarga tanaman honeysuckle (Caprifoliaceae).
Tanaman sangitan termasuk tanaman semak tahunan. Sangitan biasanya tumbuh di
pinggir sawah dan di antara semak belukar di hutan bambu. Pohon
sangitan dapat tumbuh dari 1-3 m. Rantingnya saling berdesakan dan membentuk
perdu, tampak unik bagian daunnya. Lebar daun berukuran 2–3 cm,
ujungnya meruncing membuat daunnya semakin sempit dan helaiannya seperti
menutup Bunganya berwarna putih agak krem di pucuk tanaman sehingga
kelihatan menonjol. Bentuk mahkota bunga seperti bintang,
pertumbuhannya mengarah ke atas dan sekilas mirip payung.Habitat
sangitan biasanya tumbuh di hutan primer atau sekunder, aliran sungai, padang
rumput di ketinggian 300-2.600 mpdl. Budidaya sangitan ini dengan menyamai
bijinya.
Rasa pohon atau daun
Sangitan manis agak pahit. Herba ini masuk dalam meridian hati (liver) dan
berkasiat sebagai peluruh kencing (diretik).
C. Ciri-Ciri
Tanaman Sangitan
·
Batang
Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial,
bagian dalam solid, arah cabang miring ke atas, berwarna putih kotor.
·
Daun
Daun majemuk mirip gasal, terdapat 5-9 anak
daun. Anak daun bertangkai dengan helaian berbentuk elips memanjang sampai
lanset, panjang 8-15 cm dan lebar 3-5 cm. Ujungnya runcing dengan tepi
bergerigi, warna permukaan atas hijau tua sedangkan permukaan bawahnya berwarna
hijau muda.
·
Bunga
Bunganya kecil-kecil dan berwarna putih
kekuningan, berkumpul membentuk paying majemuk, muncul dari ujung percabangan,
baunya harum. Kelopak bentuk bintang, tangkai putik silindris, halus, kepala
sari bulat, mahkota berwarna putih, mahkota 5 helai, daun mahkota tidak
berlekatan (polypetalus).
·
Buah
dan Biji
Buahnya berupa buah buni, bentuk bulat dengan
diameter 3-4 mm, bila masak berwarna hitam, bisa dimakan.
Bijinya lonjong, keras, berwarna ungu.
·
Akar
Berakar tunggang, warnanya coklat.
D.
Kandungan Kimia
Sangitan kaya akan kandungan kimia, seperti
minyak esensial, asam ursolik, beta sitosterol, alfa amyrin palmitat, KNO, dan tanin. Kandungan
tersebut menyebar di bagian akar, batang, dan daun. Di samping itu,
menurut data Departemen Kesehatan, tanaman ini mengandung sambunigran dan
glukosida.
E. Pemanfaatan
Bagian Tanaman Sangitan
Bagian
tanaman yang dapat digunakan adalah akar, daun,
dan bunga. Pemakaiannya
Sangitan dapat dilakukan dengan mengolahnya ketika masih segar maupun dapat
dilakukan dengan cara dijemur sampai kering jika akan disimpan.
Akarnya digunakan untuk beberapa pengobatan penyakit,
antara lain bengkak dan memar, tulang patah, reumatik,
pegal linu, dan sakit
kuning. Daunnya digunakan untuk mengobati
bengkak karena timbunan cairan pada penyakit ginjal, beri-beri, disentri,
radang saluran napas kronis, eripelasi. Seluruh tumbuhan digunakan untuk
pengobatan sakit keram,
nyeri tulang, memar, kulit terbakar, bercak hitam di wajah, untuk menghaluskan
kulit dan merangsang saraf. Penggunaannya sangat sederhana dan sifatnya
masih lokal. Daunnya bisa ditumbuk, direbus (airnya diminum atau untuk
mencuci bagian tubuh yang sakit), atau diperas setelah ditumbuk.
Contoh, penggunaan bagi penderita penyakit kuning: cuci
30-50 g akar sangitan kering atau 90 g akar sangitan segar, lalu potong
seperlunya. Tambahkan daging sapi yang
jumlahnya sama banyak, setelah dingin, air diminum dan dagingnya dimakan.
F.
Efek Samping
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sangitan adalah tumbuhan perdu, berumur
panjang (perenial) tinggi 1-4 m, dan bercabang banyak. Sangitan merupakan
tanaman asli Indonesia, tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggi 1000 meter
di atas permukaan laut, menyukai tumbuh di tempat yang tidakterlalu kering atau
terlalu lembab.
Sangitan merupakan tanaman asli Indonesia. Sangitan
juga banyak dijumpai di Bhutan, Burma, Kamboja, Tiongkok (kecuali
di utara),India, Jepang, Laos, Malaysia (di
Sabah), Filipina, Thailand Selatan,
dan Vietnam. Keberadaan
Sangitan kurang diperhatikan orang bahkan terkadang dianggap sebagai gulma,
padahal di Tiongkok, Sangitan sangat terkenal dan dimanfaatkan sebagai ramuan
untuk menyembuhkan penyakit hepatitis.
Bagian tanaman yang dapat
digunakan adalah akar, daun,
dan bunga. Pemakaiannya
Sangitan dapat dilakukan dengan mengolahnya ketika masih segar maupun dapat
dilakukan dengan cara dijemur sampai kering jika akan disimpan.
B. Saran
Saran saya untuk makalah ini :
Apabila membaca makalah ini, maka pembaca
akan mengetahui materi tentang “Sambucus Javanica (Sangitan)” yang mana pada makalah
ini terdapat materi yang menjelaskan tentang sangitan yang di dalamnya mencakup
pengertian, asal-usul, karakteristik, ciri-ciri dan lain sebagainya.
Komentar
Posting Komentar