Sejarah Desa Ciberung
SEJARAH DESA CIBERUNG
v Ciberung Masa Lampau
Sebelum
Ciberung dikenal, disebuah daerah dilembah utara sungai cijolang dan pegunungan Bagawat,
pendudukan daerah ini beada dalam kekuasaan Kerajaan Galuh (Ciamis). Ini dapat dibuktikan
dengan adanya makam-makam lama di Gunung Bagawat dan bekas-bekas telapak kaki
kuda yang ada di Leuwi Baju (sungai cijolang), dengan batu tulis di kampong Citapen
- Ciamis, yang diperkirakan bekas jalur perjalanan para pembesar keratin ketika
sedang mengontrol daerahnya. Dikemudian hari kekuasaan itu beralih ketangan kesultanan Cirebon yang pada waktu itu dibawah kekuasaan Sultan Sepuh. Sebuah bukti berdasarkan pembiacaran dengan bapak Suanta (almarhum) kedaerah kita banyak didatangi oleh orang-orang yang dinamakan/di istilahkan karaman,yang dating dari daerah Cirebon (abad 17) dapat dihubungkan dengan kebenarannya dari cerita Untung Surapati yang menyebutkan Pasukan Berani Mati (KARAMAN), pernah menghadang rombongan Untung Surapati tetapi berkat kecakapan Untung Surapati pasukan tesebut dapat dibubarkan.
v Kerusuhan Di MasaLampau
Pada
tahun 1642 kesultan Mataram mengalami kericuhan,
karena
kompeni merampas Kemerdekaan
KesultanMataram yang pada saat itu
dipimpin oleh Sultan Tegalwangi (Amangkurat II), yang pada
waktu itu
bersatu dengan Untung
Surapati.Dalam suasana kekecewaan banyak ulama dan pembesar kerato nlarike arah baratu ntuk menujuke
Cirebon dan Banten. Hal
mana Sultan Cirebon berdasarkansilsilahmasihketurunan Sultan Mataram. Menurut
keterangan dari pejabat keraton
tersebut, salah satu diantaranya memasuki
daerah sebelah utara
sungai cijolang dipinggir
Gunung Bagawat yang kelak dikenalbernamaNanggaBangsa.
Alkisah orang tersebut golongan
pemuda yang cukup cakap dan
tampan. Ketika sampai di daerah gunung Bagawat, beliau menginap
disebuah rumah ( semacam
warung/ kedai) yang kebetulan dihuni
oleh seorang janda. Karena
pesingahannya cukup lama dan karena beberapa kemungkinan
adanya kecocokan diantara
keduanya, akhirnya beliau mengurungkan maksud
untuk melanjutkan perjalanannya
kebarat dan
kemudian mereka menikah. Karena kecakapan dan kreatifnya dalam bergaul dilingkungan yang baru Nangga Bangsa menjadi panutan masyarakat. Selain itu beliau juga memiliki kemampuan olah kanuragan (Digjaya) dan kemudian karena kepribadiannya beliau diangkat menjadi ngabei, di daerah tesebut yang bernama LegaLarang. Selama beliau menjadi ngabei mulailah ditanamkan aturan-aturan bermasyarakat, sehingga kemudian berkembang menjadi sebuah daerah yang cukup dikenal.
Pada suatu hari ada undangan dari keraton Cirebon, yang mengharuskan semuangabei / kuwu yang berada di bawah kekuasaan Kesultanan Cirebon hadir karena ada perahu / kapal yang kandas di pelabuhan Cirebon. Seluruh ngabei / kuwu hadir tetapi tidak bisa mengusahakan perahu tersebut dapat berlayar kembali. Dengan kehadiran Nangga Bangsa yang datang terlambat jadi harapan terakhir, maka dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa dan kedigjayaan beliau yang luarbiasa, perahu / kapal tersebut dapat berlayar kembali.
Sultan Cirebon memuji keperkasaan Nangga Bangsa sebagai anugerah karena keperkasaannya, sultan memberikan nama baru kepada Nangga Bangsa menjadi Nangga Kersa, yang artinya karena dengan keperkasaannya (sakersana) Nangga Bangsa perahu / kapal tersebut dapat diselamatkan.
Wilayah Lega Larang mencakup hingga pinggiran sungai cijolang. Pada saat itu pengontrolan wilayah selalu dilakukan memastikan daerah kekuasaannya amandari gangguan terhadap wilayah perairan, yang kebetulan berbatasan dengan wilayah Ciamis. Dimana ada sebuah tempat bermain dan bercengkrama sekaligus tempat mengambilikan yang kelak dikenal dengan Leuwi Peucang.
Sejak saat itu dikawasan baru tersebut semakin banyak orang yang bermukim disekitar pinggiran Leuwi Peucang. Yang kemudian berkembang merambat kearah timur dan barat kawasan tersebut.
Karena area yang baru di rasa lebihbaik di banding dengan daerah induk di Lega Larang (yang sekarang di kenal dengan Tegal Gededesa Bagawat) yang berbukit-bukit, sementara di kawasan yang baru terdapat hamparan yang luas dan lebih subur yang kelak kemudian di sebut Sawah Lega yang merupakan areal pesawahan, sehingga banyak warga yang datang atau pindah kewilayah ini, yang kemudian menjadi ramailah kampung Ciberung itu. Karena alasan itu akhirnya pusat pemerintahan LegaLarang di rencanakanakan di alihkan ke Ciberung.
Pada waktu acara ngambilikan rame-rame di Leuwi Peucang di akhir bulan, di musim kemarau, yang sekarang di kenal dengan istilah Munday, di umumkan kepindahan pusat pemerintahan LegaLarang ke Ciberung pada tahun 1765 M. Semenjak itu pusat pemerintahan bernama DesaCiberung dan kegiatanMunday yang menurut kebiasaan di rayakan pada hitungan kalender masehiyaitu setiap akhir bulan Agustus (disaat hasil musim kering/kemarau).
Alhasil berdasarkan data dan cerita yang bisa di rangkum, di simpulkan bahwa Desa Ciberung mulai berdiri pada tanggal 30 Agustus 1765. Dengan demikian tahun ini Desa Ciberung telah beusia 251 tahun.
Setelah lama memimpin Desa Ciberung ngabei/kuwu Nangga Kersa akhirnya berganti kepemimpinan dan diteruskan oleh Aki Kuwu dan seterusnya hingga sekarang berganti-ganti.
v DAFTAR KEPEMIMPINAN / KEPALA
DESA YANG TELAH MEMERINTAH DESA CIBERUNG
NO
|
NAMA KEPALA
DESA
|
MASA
PEMERINTAHAN
|
MASA
JABATAN
|
KET.
|
1
|
R. Nangga Kersa
|
1765-1805
|
40 Tahun
|
|
2
|
Aki Kuwu
|
1805-1816
|
11 Tahun
|
|
3
|
Aki Kancra
|
1816-1827
|
11Tahun
|
|
4
|
Aki Acip
|
1827-1835
|
8 Tahun
|
|
5
|
Suranggadipa
|
1835-1853
|
18 Tahun
|
|
6
|
Wangsadimerta
|
1853-1870
|
17 Tahun
|
|
7
|
Aki Ardaya
|
1870-1875
|
5 Tahun
|
|
8
|
WangsaWijaya
|
1875-1878
|
3 Tahun
|
|
9
|
Wirawinata
|
1878-1895
|
17 Tahun
|
|
10
|
Singawinata
|
1895-1900
|
5 Tahun
|
|
11
|
Surasastra
|
1900-1914
|
14 Tahun
|
|
12
|
Sastrasantana
|
1914-1923
|
9 Tahun
|
|
13
|
Wangsa Santana
|
1923-1932
|
9 Tahun
|
|
14
|
Mad Saleh
|
1932-1941
|
9 Tahun
|
|
15
|
SastraSudirja
|
1941-1948
|
7 Tahun
|
|
16
|
Suwirta
|
1949-1959
|
10 Tahun
|
|
17
|
SudiraWardaya
|
1960-1966
|
6 Tahun
|
|
18
|
Abdul Kodir
|
1968-1978
|
10 Tahun
|
|
19
|
Madsuhni
|
1980-1990
|
10 Tahun
|
|
20
|
Kundji
|
1991-1999
|
8 Tahun
|
|
21
|
Rahmat
|
1999-2007
|
8 Tahun
|
|
22
|
Rahmat
|
2007-3013
|
6 Tahun
|
|
23
|
WawanWahyu A.
|
2013-……
|
|
|
v
REKAPITULASI PENDUDUK | |||||||
DESA CIBERUNG KECAMATAN SELAJAMBE | |||||||
TAHUN 2016 | |||||||
NO | DUSUN | JUMLAH KK | JUMLAH KK PEREMPUAN | JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI | JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN | JML. ANGGOTA KELUARGA | JUMLAH PENDUDUK |
1 | CISALAM | ||||||
- RT 001 | 41 | 6 | 54 | 59 | 70 | 113 | |
- RT 002 | 53 | 11 | 68 | 75 | 90 | 143 | |
- RT 003 | 50 | 6 | 73 | 81 | 108 | 154 | |
- RT 004 | 63 | 12 | 98 | 89 | 124 | 187 | |
JUMLAH | 207 | 35 | 293 | 304 | 392 | 597 | |
2 | PATISMAYA | ||||||
- RT 005 | 21 | 7 | 25 | 27 | 31 | 52 | |
- RT 006 | 20 | 5 | 29 | 27 | 35 | 56 | |
- RT 007 | 21 | 6 | 28 | 30 | 37 | 58 | |
JUMLAH | 62 | 18 | 82 | 84 | 103 | 166 | |
3 | CIGANDA | ||||||
- RT 008 | 35 | 8 | 38 | 36 | 41 | 74 | |
- RT 009 | 31 | 8 | 42 | 46 | 61 | 88 | |
- RT 010 | 44 | 8 | 70 | 60 | 85 | 130 | |
JUMLAH | 110 | 24 | 150 | 142 | 187 | 292 | |
4 | NEGLASARI | ||||||
- RT 011 | 69 | 14 | 100 | 106 | 138 | 206 | |
- RT 012 | 71 | 15 | 92 | 108 | 140 | 200 | |
- RT 013 | 48 | 13 | 66 | 78 | 98 | 144 | |
JUMLAH | 188 | 42 | 258 | 292 | 376 | 550 | |
5 | WALAHAR | ||||||
- RT 014 | 44 | 4 | 83 | 64 | 102 | 147 | |
- RT 015 | 44 | 5 | 71 | 68 | 94 | 139 | |
- RT 016 | 39 | 10 | 53 | 52 | 63 | 105 | |
JUMLAH | 127 | 19 | 207 | 184 | 259 | 391 | |
6 | ARGASARI | ||||||
- RT 017 | 61 | 11 | 96 | 97 | 132 | 193 | |
- RT 018 | 41 | 7 | 57 | 57 | 73 | 114 | |
- RT 019 | 21 | 3 | 43 | 47 | 66 | 90 | |
JUMLAH | 123 | 21 | 196 | 201 | 271 | 397 | |
JUMLAH TOTAL | 817 | 159 | 1183 | 1207 | 1588 | 2393 | |
Sumber – sumber / Reperensi :
1.
Wawancara
dengan bapak Suanta (alm)
bulan
juli 1961
2.
Buku
catatan lengkap memgenai
keturunan Ciberung dari
bapak Emon (alm)
3.
Buku
riwayat Untung Surapati
4.
Buku
sejarah Ciberung (penulis: Dodo
Subarna B.A. (Alm), Kundji (Alm) dan Endo Suhanda B.A.)
Komentar
Posting Komentar